Palembang Fitriani (26) melaporkan suaminya ke polisi karena Palembang buang air kecil di wajahnya tiga kali saat tidur di samping anaknya. Selain kencing, Fitriani juga dipukuli, dipukul, ditendang dan diseret.
Fitriani adalah karyawan di sebuah toko pakaian di Palembang yang sekarang tanpa seorang anak, mengaku sering diperlakukan kasar oleh Suh (35) penjual bawang suami.


Selasa (2010/09/07) Fitriani jet dengan wajah mata masih bengkak Palembang polisi pergi ke kantor laporan KDRR kasus oleh suaminya.


Fitriani yang datang bersama adik Palembang Polisi tampak lelah. Biru dan memar merah pada kedua mata karena pukulan Suh masih terlihat jelas.


"Saya tidak mendukung orang aku Hampir setiap hari kami ribut, berselang., Saya dipukuli," kata Fitriani, di depan polisi. Pasangan dengan satu anak dua tahun, tinggal di Queen Street Sianom Nomor 9 RT 16 RW Lemabang Maret 8 Ilir IT II Desa.


Dengan kata lain, mereka maju cerita pada hari Minggu (5 / 9) pukul 20.00, ketika korban sedang membersihkan tangki. Kemudian Suh menyuruh istrinya untuk makan.


"Aku tidak mau makan karena kenyang. Yah, dia marah dan aku segera memukul dengan tangannya ke wajahnya. Lalu aku diseret ke rumah dan mendorong. Tubuh yang saya mendapat tempat duduk. Jagalah tubuh Anda, saya juga diluncurkan, "katanya. Dengan demikian, Fitriani menderita memar untuk kedua mata, luka memar di sekitar pinggang, sakit kepala dan memar pada kaki kirinya.


"Ini masih sakit Tapi ini bukan berapa lama waktu telah hilang ini., Saya masih bengkak mata Mediterania. Keesokan harinya aku dilarang meninggalkan rumah tetangga diliatin rasa takut," jelas ibu dari seorang anak.
Selama tiga tahun untuk menyelesaikan, korban kekerasan dalam rumah tangga sejak memiliki anak. "Saya tinggal dengan ibu mertuaku Tapi ia diam., Tidak ada yang membantu saya. Sebelumnya, saya tidak pernah buang air kecil tiga kali oleh suami saya. Ketika saya menyelesaikan mereda, anak Kaka dua bulan. Tapi karena kelelahan, aku tertidur enggak dia, kencingi suami saya untuk wajah. Sial.. Sudah aku gila, eh dia menampar saya, "katanya.


Menurut dia, kemudian suaminya mengupas bawang untuk dijual. Tapi tidak ada yang membantu. "Aku terlalu lelah setelah bekerja ngurus anak-anak secara langsung, tidak untuk melayani suami. Saya juga akan sering membantu dalam membantu mengupas bawang. Setelah saya telah melaporkan kepada polisi pada bulan Februari tahun lalu. Di depan polisi, perdamaian dan menandatangani surat tersebut. Suami saya berjanji untuk tidak mengulangi mereka, "katanya.


Namun, kali ini Fitriani tidak memaafkan suaminya. Palembang Kapolresta Kombe Pol Drs Cahyo Budisiswanto terlihat oleh Reskrim Kompol M Ridha Anisullah menerima laporan dan proses penyelidikan.SimakBaca Secara fonetik

0 comments